Selasa, 27 Januari 2015

ibd bab 11 dan studi kasus MANUSIA DAN HARAPAN



BAB XI
MANUSIA DAN HARAPAN
A, PENGERTIAN HARAPAN
      Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli walinya,
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.
B. APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?
      Menurut kodratnya manusia itu adalah makhluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau anhttp://jeanebobby.blogspot.com/2015/01/ibd-bab-11-dan-studi-kasus-manusia-dan.htmlggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dan pergaulan hiidup. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat
            Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
            Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton pertunukan lawak.
            Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuhan-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahkluk ini, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan .
            Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan manusia lain.
            Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
Dorongan kebutuhan hidup
            Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
            Kebutuhan jasmani misalnya : makan, minum, pakaian, rumah (sandan, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
            Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai ( be loving and love )
d)     Diakui lingkungan (status)
e)      Perwujudan cita0cita (self actualization)
Kelangsungan hidup (survival)
      Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan, dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup itu terlihat sejak bayi lahir.
      Sandang, semula hanya berupa perlindungan/kemanan, untuk melindungi dirinya dari cuaca. Tetapi dalam perkembangan hidupnya sandang tidak hanya sebagai perlindungan keamanan, tetapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain.
      Papan yang dimaksud adalah tempat tinggal atau rumah kebutuhan primer manusia, karena rumah itu sebagai tempat berlindung, dari panas, gelap, dan sebagainya.
Keamanan
      Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan keamanan. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai     
      Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Bila seorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai maupun mecintai. 
Status      
      Setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Dalam lagu ‘untuk apa’ ada lirik yang berbunyi ‘aku ini anak siapa, mengapa aku ini dilahirkan’. Dan bagian lirik itu kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa setiap manusia yang lahir di bumi ini tentu akan  bertanya tentang statusnya.
Perwujudan cita-cita
      Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangakatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
C.    KEPERCAYAAN
kepercayaan beasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kpercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran
kebenaran                                  
kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan focus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
Dr.Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “filsafat ilmu, sebuah pengantar popular ada 3 teori kebenaran sebagai berikut:
1.      Teori koherensi atau konsistensi
2.      Teori korespodensi
3.      Teori pragmatis

D.    Berbagai kepercayaan dan usaha meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran dalah manusia. kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1.kepercayaan pada diri sendiri
2. kepercayaan pada orang lain
3. kepercayaan kepada pemerintah
4. kepercayaan kepada Tuhan
CONTOH STUDI KASUS
Di sebuah perusahaan terdapat seorang atasan yang memberikan tanggung jawab kepada pegawainya berupa proyek besar yang harus diselesaikan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Kemudian pegawai tersebut dengan sungguh-sungguh segera melaksanakan tugas tersebut dengan baik meskipun harus mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya, akhirnya tugas tersebut pun dapat selesai tepat waktu sesuai keinginan sang atasan, tidak lama kemudian pegawai tersebut dinaikkan jabatannya dan diberikan proyek yang lebih besar lagi. Dari studi kasus tersebut maka menurut pendapat saya setiap tugas atau tanggung jawab yang orang lain berikan kepada kita merupakan suatu faktor penguji yang diberikan seseorang terhadap pribadi kita akan kesadaran dan dedikasi kita terhadap sebuah pekerjaan sehingga nantinya akan membangun kepercayaan seseorang tersebut kepada kita.

Kemudian dalam hal pengorbanan yang dilakukan dalam sebuah tanggung jawab menurut saya akan ada hasilnya yang setimpal dengan pengorbanan yang kita lakukan, hasil dari pengorbanan tersebut baik positif maupun negative, cepat atau lambat akan kita rasakan. Oleh sebab itu lakukan lah tanggung jawab kita dengan siap sedia, berani, dan bersungguh-sungguh, agar pengorbanan yang dilakukan berbuah memuaskan.
http://iqbalzulfii.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-tanggung-jawab.html?m=1

ibd bab 10 Manusia dan Kegelisahan



BAB X
A.    Pengertian Kegelisahan
      Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang , tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
      Sigmund freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neoritik dan kecemasan moril.
a)      Kecemasan Obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah  suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar.
b)      Kecemasan Neorotis  (syaraf)
Kecemasan ini timbul Karen pengamatan tentang bahaya dai naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni:
1.      Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
2.      Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia)
3.      Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
c)      Kecemasan Moril
Kecemasa moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
                                             
B.     Sebab –sebab  Orang Gelisah
   Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
                
C.    Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
   Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari diri kita sendiri, yatu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

D.    Keterasingan
   Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti  sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata asing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil, atau terpisah dari yang lain.

E.     Kesepian
   Kesiapan berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kespian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
   Sebab-sebab terjadinya kesepian yaitu bermacam-macam seperti: frustasi dapat mengakibatkan kesepian, orang tidak mau di ganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya. Ia lebih sennag hidup sendiri.

F.     Ketidakpastian
   Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. ketidakpastian  artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.

G.    Sebab-sebab Terjadi Ketidakpastian
   Beberapa sebab orang tidak dapat berpikir dengan pasti ialah:
1.Obsesi
      Merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2.Phobia
         Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3.Kompulasi
      Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4.Hysteria
      Ialah neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri , sugesti dari sikap orang lain.
5.Delusi
      Menunjukan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ini ada 3 macam yaitu:
1.      Delusi persekusi          : menganggap keadaan disekitarnya jelek. Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek.
2.      Delusi keagungan        : menganggap diinya orang penting da besar. Orang seperti itu biasanya gila hormat. Menganggap orang-orang disekitarnya sebagai orang-orang tidak penting, akhirnya  semua orang menjauhi juga.
3.      Delusi melancholis      :merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat  mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak terkuasa lagi.
6.Halusinasi
      Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius.
7.Keadaan Emosi
      Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini tampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafdu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah naik/lemah.

H.    Usaha-usaha penyembuhan ketidakpastian
   Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
   Bila penyebab itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan orang yang dirinduka. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ular yang berbulu, dapatdisembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.
   Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.
CONTOH STUDI KASUS
manusia memang tak luput dari kesalahan dan dari kesalahan inilah manusia sering kali gelisah oleh Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai yang terkadang juga berbuat dan berakibat fatal bagi dirinya